Oleh : As'ad Bukhari, S.Sos., MA _(Alumni Pendidikan Intensif Muballigh Muda Berkemajuan)_ Kiyai Ahmad Dahlan adalah seorang santri seka...
Oleh : As'ad Bukhari, S.Sos., MA
_(Alumni Pendidikan Intensif Muballigh Muda Berkemajuan)_
Kiyai Ahmad Dahlan adalah seorang santri sekaligus seorang kiyai yang merupakan Ulama Berkemajuan di eranya dan juga masih sangat muda diantara tokoh agamawan di lingkungannya. Kiyai Ahmad Dahlan banyak berguru dengan para ulama termasuk dengan ayahnya sendiri Kiyai Abu Bakar yang merupakan tokoh Agama karismatik dari Keraton. Banyak jasa, karya, pengabdian yang dilakukan Kiyai Ahmad Dahlan dalam membangun kemanusiaan dan keummatan. Tidak perlu diragukan lagi kiprah Kiyai Muda ini yang energik, futuristik, dan karismatik yang namanya akan harum di setiap zaman, sehingga menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat tentunya. Ini merupakan sejarah yang otentik dan akan terus menjadi nilai teladan bagi seluruh warga Muhammadiyah maupun yang lainnya.
Sebagai warga Muhammadiyah baik yang mendapatkan pendidikan sekolah atau madrasah, perguruan tinggi, maupun pengkaderan dan ilmu kemuhammadiyahan, tentu dapat disebut sebagai santri Muhammadiyah. Sebab, ilmu agama, pendidikan agama dan ajaran teologi didapatkan melalui garis organisasi Islam di persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai santrinya Muhammadiyah. Santri Muhammadiyah secara umum dapat dibagi menjadi 3 corak yakni generasi santri perintis, generasi santri pembangun, dan generasi santri pengembang. Generasi santri perintis adalah generasi awal yang masih mendapatkan ilmu langsung dari tokoh ulama pendiri Muhammadiyah secara langsung dengan sanad talaqqi. Sebab masih berinteraksi langsung secara tatap muka khsusnya yang berada di Yogyakarta maupun daerah yang pernah dikunjungi oleh Kiyai Ahmad Dahlan maupun Kiyai lainnya. Bisa juga disebut santri yang pertama merintis Muhammadiyah di daerah masing-masing. Generasi santri pembangun adalah santri Muhammadiyah yang baru memasuki fase mulai membangun baik amal usaha, pengajian, program kegiatan, agenda organisasi dan lainnya. Generasi pembangun baik di era pendahulu maupun di era yang baru melakukan proses pembangunan Muhammadiyah di daerah masing-masing juga. Kemudian generasi santri pengembang adalah santri Muhammadiyah yang mulai mengembangkan dan memperluas amal usaha beserta panji Muhammadiyah di lingkungannya. Santri pengembang bisa dimaknai sebagai santri Muhammadiyah yang memperbanyak segala pembangunan sebagai pondasi dakwah Muhammadiyah dalam mencerdaskan umat dan bangsa.
Keistimewaan santri Muhammadiyah itu sangat berbeda dengan santri pada umumnya, karena santri Muhammadiyah cenderung tidak terlalu menonjol di masyarakat akan tetapi punya kontribusi besar secara nyata. Santri Muhammadiyah tidak hanya lahir dari pesantren Muhammadiyah saja, melainkan juga dari sekolah Muhammadiyah, Madrasah Muhammadiyah dan kampus Muhammadiyah yang secara sadar memilih gerakan dakwah di Muhammadiyah dengan mempelajarinya. Sebab tak semua juga menjadi santri Muhammadiyah walaupun ia dari hasil pendidikan sekolah atau kampus Muhammadiyah, karena hanya sekedar sekolah dan kuliah saja untuk mendapatkan pendidikan dan bukan untuk menjadi warga maupun santri Muhammadiyah. Sehingga menjadi santri Muhammadiyah tentu harus paham sejarahnya dan paham semua tokohnya baik dari pendiri hingga sampai saat ini.
Santri Muhammadiyah tercatat dalam sejarah juga sudah sangat banyak, bahkan menjadi pahlawan nasional maupun juga tokoh nasional yang berpengaruh di Indonesia baik di era revolusi, era orde lama, era orde baru, era reformasi awal hingga sampai detik ini.
Keistimewaan lain dari santri Muhammadiyah adalah terkenal sebagai santri yang rasional, profgresif, cerdas, intelektual, mencerahkan dan menggerakkan. Karakter santri Muhammadiyah di masyarakat biasanya posisinya pertengahan tidak terlalu merasa menonjol atau dominan-ambisius, tidak terlalu lemah-marjinal, tidak pula terlalu bimbang-dilematis, melainkan lebih arif lagi bijaksana di tengah perbedaan dan kemajemukan yang kompleks. Sehingga santri Muhammadiyah di manapun berada lebih mudah di terima walaupun juga ada sedikit perbedaan yang mungkin dianggap hanya sebagai dinamika yang wajar jika pun ada penolakan atau pertentangan namun masih dalam wajar-normal yang tidak sampai pada kezoliman dan penindasan. Itulah salah satu Keistimewaan para santri Muhammadiyah di mana pun mereka berada akan menjadi penggerak dan pencerah dari kebuntuan maupun kegelapan ummat.
Sebagai santri Muhammadiyah terus harus terus meneladani dan mendalami pemahaman keagamaan yang telah ditetapkan oleh persyarikatan Muhammadiyah dengan upaya belajar dan terus belajar menjadi lebih baik. Santri Muhammadiyah tidak hanya menjadi manusia yang hanya mengejar ukhrawi, sehingga melupakan urusan dunia dalam kemaslahatan. Santri Muhammadiyah juga jangan hanya menjadi manusia yang ambisi kehidupan duniawi saja sehingga tak sadar untuk urusan akhiratnya. Melainkan jadilah santri Muhammadiyah yang terus berorientasi hidup untuk duniawi dan ukhrawi agar senantiasa selamat dan bahagia. Santri Muhammadiyah selalu unik dan istimewa bahkan memiliki kemajaun yang lebih, hal itu dapat dilihat dari sejarah pada pendirinya dan para tokohnya. Jadilah santri Muhammadiyah yang terus giat berdakwah dan juga menggerakkan persyarikatan dengan cara maupun jalan yang mulus, niat yang lurus, hati yang tulus, dan karakter yang halus dalam mengurangi saudara kehidupan yang penuh rintangan ini. Harapannya tentu adalah dapat menjaga persyarikatan Muhammadiyah agar terus hidup dan memberikan kemaslahatan, kebermanfaatan dan kemudahan bagi seluruh umat manusia.

Tidak ada komentar