Sentani Jayapura || Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard S. Yocku, S.H., secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Edukasi Kesehatan Repro...
Sentani Jayapura || Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard S. Yocku, S.H., secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Edukasi Kesehatan Reproduksi, Narkoba, dan HIV/AIDS di Aula SMP/SMA Advent, Doyo Baru, Distrik Waibhu, Rabu (16/7/2025).
Kegiatan ini digelar oleh Lembaga HOKHOLO FAFA bekerja sama dengan Polres Jayapura. Fokusnya adalah edukasi dini bagi generasi muda agar sadar bahaya narkoba dan penularan HIV/AIDS yang semakin mengkhawatirkan.
Wabup Haris dalam sambutannya menyampaikan peringatan tegas soal ancaman narkoba dan HIV/AIDS yang kini sudah menyentuh angka ribuan kasus di wilayah Kabupaten Jayapura.
“Data yang saya terima, kasus HIV/AIDS sudah mendekati 5.000 orang positif dan masih mengonsumsi obat. Tapi yang tidak terdata bahkan bisa mencapai 18.000 kasus. Ini ancaman serius,” tegas Haris.
Ia menilai, penyebaran HIV/AIDS tak hanya jadi persoalan kesehatan, tapi sudah menyentuh titik krisis sosial yang bisa mencoreng wajah daerah jika tidak segera ditangani bersama.
“Ini bukan sekadar aib. Ini bom waktu bagi masa depan daerah kalau kita semua tidak peduli,” ucapnya dengan nada serius.
Menurut Haris, penyuluhan semacam ini penting dilakukan rutin di sekolah-sekolah. Sebab, generasi muda menjadi sasaran utama penyebaran narkoba dan perilaku seks bebas yang memicu penularan HIV.
“Anak-anak sekolah harus paham bahaya narkoba. Karena dari situ bisa terbuka jalan menuju perilaku menyimpang, termasuk penularan HIV/AIDS,” katanya.
Ia pun mengimbau peran aktif orang tua sebagai benteng pertama pencegahan. Pendidikan keluarga disebut sebagai fondasi utama yang tak bisa diabaikan.
“Saya minta orang tua di Jayapura awasi anak-anak. Jangan biarkan mereka terjebak narkoba dan pergaulan bebas. Kita jaga mereka sama-sama,” tandasnya.
Haris juga menegaskan komitmen pemerintah daerah bersama Bupati Jayapura untuk memerangi dua ancaman besar ini. Ia meminta semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, aparat, dan masyarakat adat, bergerak bersama.
“Kalau generasi muda hancur, bangsa ikut hancur. Tapi kalau kita mampu membina mereka, kita sedang membangun masa depan daerah ini,” pungkasnya.
Tidak ada komentar